AUGMENTED REALITY
Augmented
Reality merupakan teknologi penggabungan benda-benda/objek-objek pada
dunia maya(virtual) ke dalam dunia nyata dalam bentuk dua dimensi
ataupun tiga dimensi.Dengan augmented reality,kita dapat merasakan
interaksi langsung dengan objek-objek tersebut secara realtime.Augmented
Reality biasanya digunakan untuk entertainment,iklan,presentasi dan
masih banyak hal lainnya yang bisa dilakukan dengan augmented
reality.Namun di Indonesia teknologi ini masih kurang berkembang karena
belum ada perusahaan yang serius dalam mengembangkan teknologi ini.
Berikut
ini merupakan salah satu contoh augmented reality yang berasal dari
Total Immersion,salah satu perusahaan cukup ternama yang bergerak dalam
bidang augmented reality.
- Gambar/image di konversi ke binary image dan frame marker di identifikasi
- Posisi dan orientasi dari marker (Ti={Pi,Ri}) ke kamera di hitung secara keseluruhan
- Simbol yang berada didalam marker di cocokkan dengan template template yang terdapat pada memori.
- Dengan menggunakan "Ti={Pi,Ri}" virtual object 3D di transformasi untuk diselaraskan dengan marker.
- Virtual Object di render ke dalam video frame dan kemudian di tampilkan secara real time.
VIRTUAL REALITY
Pengertian Virtual Reality.
Virtual Reality (VR) atau Realitas Maya adalah teknologi
yang dibuat sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan suatu
lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated
environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar
suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.
Secara sederhana, Virtual Reality adalah
pemunculan gambar-gambar tiga dimensi yang di bangkitkan komputer, yang
terlihat nyata dengan bantuan sejumlah peralatan tertentu. Ciri
terpentingnya adalah dengan menggunakan perangkat yang dirancang untuk
tujuan tertentu, teknologi ini mampu menjadikan orang yang merasakan
dunia maya tersebut terkecoh dan yakin bahwa yang dialaminya adalah
nyata.
Konsep dan Pengembangan Virtual Reality.
Konsep dan Pengembangan Virtual Reality.
Istilah Realitas maya tidak pasti asalnya. Pengembang realitas maya, Jaron Lanier mengakui bahwa ia menggunakan istilah itu pertama kali dan ada istilah yang terkait digunakan oleh Myron Krueger adalah “kenyataan tiruan“ telah digunakan sejak 1970.
Virtual Reality sering digunakan untuk menggambarkan berbagai
aplikasi, umumnya terkait dengan mendalam, sangat visual, 3D lingkungan.
CAD pengembangan perangkat lunak, akselerasi perangkat keras grafik,
kepala-mount display, sarung tangan database dan miniaturisasi telah
membantu mempopulerkan gagasan.
Dalam buku The Metaphysics of Virtual Reality, Michael R. Heim mengidentifikasi tujuh konsep yang berbeda Virtual Reality yaitu :
- Simulasi
- Interaksi
- Kepalsuan
- Imersi
- Tele Presence
- Seluruh Tubuh Imersi
- Jaringan Komunikasi
Untuk memasuki Virtual Reality, pengguna mengenakan sarung
tangan khusus, earphone, dan kacamata khusus yang terhubung dengan
komputer dan sistem yang di dalamnya. Melalui cara ini, setidaknya tiga
indera tubuh kita terkontrol oleh komputer. Untuk hasil yang lebih baik,
biasanya piranti Virtual Reality ini juga memonitor apa yang dilakukan user. Misalnya
kacamata yang mengontrol pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya
dengan mengirim masukkan video yang baru. Virtual Reality kadang
digunakan untuk menyebut dunia virtual yang disajikan ke dalam komputer,
seperti pada berbagai macam game permainan komputer yang kini marak
perkembangannya, meskipun hanya berbasis representasi teks, suara dan
grafis.
Sekarang, istilah Virtual Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment
oleh para ahli komputer. Konsepnya tetap sama, yaitu mensimulasikan
lingkungan 3-D yang bisa dijelajahi oleh pengguna seolah-olah
benar-benar bisa dirasakan lewat indera.
2(dua) syarat yang harus ada dalam VR/ VE adalah:
- Gambar/ grafis/ penglihatan 3-D yang nyata menurut perspektif penglihatan pengguna.
- Kemampuan untuk mendeteksi gerakan-gerakan pengguna, seperti gerakan kepala dan arah bola mata, untuk menyesuaikan grafis yang dihasilkan supaya menyesuaikan perubahan “dunia” 3-Dnya.
Saat berada dalam VR, pengguna akan merasa melebur seolah menyatu dengan dunianya, dan bisa berinteraksi dengan objek-objek yang ada di sana. Hal ini disebut dengan telepresence.
Menurut Jonathan Stauer, ada dua komponen dalam perasaan “melebur” ini, yang disebut:
1. Depth of information, merupakan banyak dan kualitas data yang ditansfer demi menciptakan lingkungan VR, seperti resolusi, ketajaman gambar, dll.
1. Depth of information, merupakan banyak dan kualitas data yang ditansfer demi menciptakan lingkungan VR, seperti resolusi, ketajaman gambar, dll.
2. Breadth of information, yaitu seberapa besar indera pengguna
dimanipulasi, yang biasanya terbatas pada penglihatan dan pendengaran.
Namun saat ini sedang dikembangkan VR yang bisa memanipulasi indera
sentuhan dan pembau.
Salah satu contoh aplikasi virtual reality yang digunakan pada saat
ini yaitu dalam bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan
simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya.
Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan
waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
Contoh Virtual Reality
Contoh Virtual Reality
Salah satu contoh aplikasi virtual reality yang
digunakan pada saat ini yaitu dalam bidangmiliter. Virtual reality dipakai
untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung. dan
sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan
waktu dibandingkan dengan cara
konvensional
0 komentar:
Posting Komentar